Ketika kita dihadapkan pada dua pilihan dalam hidup dan keduanya sulit, mana yang harus kita pilih? Terkadang kita harus bergulat dengan sebuah keputusan dan pilihan yang sulit. Kita harus bisa memilih hal yang benar-benar kita inginkan. Hal yang menurut kita yang terbaik dan hal yang kita pikir akan memberi kebahagiaan dalam waktu dekat.
Mengatasi Dilema dan Membuat Pilihan yang Tepat. Gambar (Unsplash.com/Burst) |
Bergulat Dengan Sebuah Keputusan dan Pilihan Yang Sulit
Terkadang kita harus bergulat dengan sebuah keputusan dan pilihan yang sulit. Kita harus bisa memilih hal yang benar-benar kita inginkan. Hal yang menurut kita yang terbaik dan hal yang kita pikir akan memberi kebahagiaan dalam waktu dekat.
"Apakah saya akan tetap dalam hubungan ini – atau pergi?"
"Apakah saya akan berhenti dari pekerjaan ini – atau tetap?"
"Apakah saya akan tetap membeli ini – atau yang lain?"
Ketika kita menghadapi dilema ini, pikiran kita dengan mudah menjadi overdrive, mati-matian mencoba mencari tahu apa yang harus dilakukan untuk 'membuat keputusan yang tepat'.
Masalahnya, kita bisa menghabiskan waktu berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun dalam beberapa kasus, seperti pernikahan yang tidak bahagia atau pekerjaan yang tidak terpenuhi – sebelum kita akhirnya memilih satu opsi di atas yang lain.
Dan sementara itu, kita dapat dengan mudah menghabiskan hari-hari kita dalam kondisi gangguan psikologis – tanpa henti dan disadari kita akan selalu merenungkan: "Apakah saya lakukan atau tidak?" – dan dalam prosesnya membuat diri kita merasa cemas atau bahkan bisa stres, dan kita akan keluar dari jalur kehidupan pada normalnya.
Bagaimana Kita Mengatasi Hal Tersebut?
Langkah 1: Menerima Proses Kenyataan
Ketika teman saya sedang bercerita tentang sebuah dilema dalam hidupnya atau dihadapkan dengan sebuah pilihan sulitnya, saya akan memberi tahu nya seperti ini:
"Kamu mungkin tidak akan membuat keputusan akhir kamu sekarang. Itu bisa saja terjadi – tetapi kemungkinanya sangat kecil hampir pasti kamu tidak akan menyelesaikan nya dalam waktu 24 jam ke depan. Namun, bisakah kamu mencoba menerima kenyataan nya saja?"
Dalam menjalani kehidupan, adakalanya suatu hal yang kita inginkan tidak dapat tercapai dan pada akhirnya menimbulkan kekecewaan. Kamu harus memiliki rasa ikhlas, lapang dada, dan berbesar hati agar tidak terlalu kecewa dan terpuruk karenanya. Untuk membiasakan diri menjadi orang ikhlas memang tidak mudah. Apalagi saat masalah datang dan berbagai hal yang kamu usahakan tidak memberikan hasil sesuai ekspektasi.
Itulah kehidupan, kenyataan memang tidak akan selalu sama dengan apa yang kita inginkan. Makin kamu dapat ikhlas dalam menghadapinya, kamu akan menjadi orang yang lebih bijaksana dan sabar dalam menghadapi segala permasalahan.
Langkah 2: Mengetahui Kerugian, Manfaat & Informasi Lebih Lanjut
Kadang-kadang dilema dapat diselesaikan dengan metode akal sehat seperti 'menganalisis kerugian dan manfaat' Dengan kata lain, kita menuliskan daftar semua kerugian dan manfaat untuk setiap opsi.
Jika kamu sudah melakukan ini dan itu namun tidak membantu, cukup fair, sih – setidaknya kamu sudah mencoba. Tetapi jika kamu belum melakukanya atau kamu melakukanya dengan setengah hati atau kamu melakukanya hanya di pikiran kepala mu saja tetapi tidak di atas kertas, maka kamu harus mencobanya.
Ingatlah, bahwa terkadang masalah dapat diselesaikan dengan mencari tahu lebih banyak informasi dari sumber yang dapat dipercaya (Buku, situs web, orang, organisasi, dll.) Jadi, pastikan kamu telah mengumpulkan informasi yang cukup untuk membuat keputusan yang tepat. Jika kamu beruntung informasi baru ini akan memperjelas kerugian dan manfaat setiap opsi, dan membantu kamu memutuskan apa yang harus dilakukan.
Namun, kebenaran yang tidak menyenangkan adalah semakin besar dilemanya, semakin sulit keputusanya, semakin kecil kemungkinan metode akal sehat ini membantu. Kenapa? Karena jika satu opsi jelas jauh lebih baik daripada yang lain, maka kamu tidak akan mengalami dilema sejak awal! Benar tidak ? :)
Langkah 3: Tidak Ada Solusi yang Sempurna
Selanjutnya, ketahuilah bahwa tidak ada solusi yang sempurna. Jadi pilihan apapun yang kamu buat kemungkinan besar kamu akan merasa cemas tentangnya – dan pikiran kamu mungkin akan memberi tahu kamu 'Itu sebuah keputusan yang salah', lalu tunjukan semua alasan mengapa kamu tidak boleh melakukanya.
Jika kamu menunggu sampai hari dimana tidak ada perasaan cemas, dan tidak ada pikiran untuk membuat keputusan yang salah, kamu mungkin akan menunggu selamanya dan tidak akan pernah menemukan jawaban dari masalahmu.
Langkah 4: Menyatakan Pilihanmu Hari Ini
Mulailah setiap hari dengan menyatakan pilihan yang akan kamu buat untuk hari ini. Misalnya, katakanlah kepada diri kamu untuk:
"Oke, hari ini saya mau bangun pagi dan olahraga lari keliling komplek." atau "Untuk hari ini saya akan bersih-bersih rumah dan belanja kebutuhan sehari-hari."
Jika dalam waktu 1 hari penuh terlalu lama, maka buatlah pilihan untuk 12 jam berikutnya, atau 6 jam berikutnya. Nah, diakhir jangka waktu tersebut kamu bisa membuat pilihan lain untuk kegiatan selanjutnya. Simple bukan ?
Langkah 5: Self-compassion
Terakhir, namun tidak kalah pentingnya berbelas kasihlah pada diri sendiri atau disebutnya sebagai self-compassion. Self-compassion berarti memberikan dukungan emosional kepada diri sendiri saat mengalami penderitaan, memberi kasih sayang terhadap diri sendiri seperti kita memperlakukan orang lain atau sahabat terdekat kita.
Perlakukan diri kamu dengan lembut. Bicaralah pada diri sendiri dengan ramah. Lepaskan diri kamu dari obrolan pikiran yang tidak membantu dan menghakimi diri sendiri, menggunakan teknik pembauran apapun yang menurut kamu paling baik – misalnya, berterima kasih kepada pikiran kamu, memberi nama cerita-cerita kamu, dll.
Ingatlah! Bahwa diri kamu adalah manusia yang bisa salah, bukan komputer berteknologi tinggi yang dapat dengan dingin menganalisis kemungkinan peluang dan memberikan jawaban.
Ingatlah! Bahwa diri kamu adalah keputusan yang sangat sulit – jika itu mudah, kamu tidak akan mengalami dilema sejak awal! Akui bahwa kamu kesakitan dan kamu terluka.
Dan lakukan banyak hal seperti kebaikan, perhatian untuk diri sendiri; hal-hal yang menenangkan, atau mendukung kamu dalam masa-masa sulit ini. Ini dapat mencakup apa saja mulai dari menghabiskan waktu berkualitas dengan teman dekat, merawat tubuh kamu, memanjakan diri kamu dengan berkegiatan rekreasi, meluangkan waktu untuk olahraga pagi atau bahkan memasak makanan yang sehat. Ini sering membantu untuk berlatih beberapa bentuk latihan belas kasih diri.
Lakukan kembali melalui langkah-langkah ini setiap hari, atau beberapa kali sehari dan satu dari tiga hal akan terjadi:
- Seiring waktu, satu opsi menjadi jelas lebih menarik daripada yang lain.
- Seiring waktu, satu opsi menghilang, tidak lagi tersedia.
- Seiring waktu, dilema kamu tetap tidak terpecahkan.
Jika langkah 1 dan 2 terjadi, keputusan telah dibuat dan tidak ada dilema lagi.
Selain itu, kamu akan mendapatkan banyak latihan untuk mengembangkan belas kasih diri. Bagaimana? Kamu siap mencoba nya? Jangan mudah menyerah dengan keadaan ya...
Sangat memotivasi 👍
BalasHapus