Feature List

Daftar Isi [Tampil]
Ilustrasi (Foto: Antara)


Bulan sabit muda pertama telah muncul pertanda sebagai awal bulan dalam kalender islam, banyak orang bilang hilal telah tampak. Artinya, berakhirlah bulan ramadhan dan masuklah bulan Syawal yang kita nantikan. Segera gema lantunan takbir pun bersahutan, hati seorang mukmin mana yang tak senang menyambut hari yang fitri setelah berpuasa 30 hari sudah menahan nafsu, mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa serta membersihkan jiwa dan raga.


Banyak sekali pelajaran penting tentang kehidupan yang dapat kita petik dalam momen Ramadhan tahun ini, tentu untuk sebagian banyak orang tak mudah dalam menunaikannya. Mereka harus berjuang antara hidup dan mati khususnya di tengah pandemi ini. Kucuran keringat akibat hawa panas yang di sebabkan oleh APD (Alat Pelindung Diri) yang mereka pakai hampir 10 jam lamanya saat berpuasa. Bayangkan ! Iya, mereka adalah petugas tenaga medis seperti dokter dan perawat dalam membantu korban pasien yang terpapar virus COVID-19. Semoga lelah mereka yang masih berjuang hingga detik ini mendapatkan lillah dan pahala yang berlimpah sekaligus jaminan surganya Allah SWT. Amin.

Selain itu kesabaran manusia juga diuji sangat jelas pada kondisi ini, dimana sabar bukan lagi sekedar ucapan lewat bibir belaka, namun harus dilakukan demi kebaikan bersama. Sabar untuk tidak berpergian keluar rumah, sabar untuk tidak melakukan aktivitas banyak orang, sabar untuk tidak berjabat tangan atau berpelukan walau rasa rindu kepada teman-teman ini sudah membuncah bak gelombang air laut yang sedang pasang, sabar untuk tidak sekolah di kelas bersama guru atau dosen dan bercanda bersama teman-teman. Banyak sekali sabar yang harus aku jalani saat ini, hingga aku dituntut untuk bisa beradaptasi di situasi ini walau sulit sekali ku jalani.

Foto: Takbir keliling

Kini, suara takbir berkumandang tak semeriah tahun-tahun biasanya. Tak ada pawai obor, tak ada takbir keliling, tak ada teman-teman ku yang mengajak ku main. Sungguh peristiwa yang sangat berbeda sekali, lagi-lagi aku harus memakluminya. Sekarang merupakan salah satu ujian untuk bisa memaknai segala sesuatunya dalam kesederhaan saja, cukup takbiran di rumah bersama orang-orang terdekat saja mungkin sudah mengobati rasa rindu suasana lebaran sebelumnya. Tak apa mungkin hal ini menjadi kesempatan ku untuk lebih menghargai indahnya kebersamaan takbir di tahun berikutnya.

Semoga amalan di bulan Ramadhan kali ini penuh berkah dan kita dapat dipertemukan dengan Ramadhan berikutnya dalam keadaan sehat wala'fiat.

Jazakumullah khair...

"Taqabbalallahu minna wa minkum, ja’alana minal a’idin wal fa’izin"

(Semoga Allah menerima (puasa) kita dan menjadikan kita kembali (dalam keadaan suci) dan termasuk orang orang yang mendapatkan kemenangan).

1 komentar: