Feature List

Daftar Isi [Tampil]

Harus kuakui kita lebih mudah memaafkan orang lain daripada diri sendiri. Kita lebih bisa mencintai dengan segala usaha untuk orang yang kau pun tahu hanya kau yang berjuang seorang diri. Memaafkan memang tidak ada salahnya. Berjuang pun silakan jika kau yakin apa yang kauperjuangkan bisa menjadi jawaban dari semua harapan.

Celakanya ialah ketika ekspetasimu justru akhirnya menjatuhkanmu, kau menyalahkan keadaan, kau mengutuk perasaanmu sendiri. Kau menjadi pembenci semua yang ada di dalam diri. Saat semua yang kaupikir akan baik baik saja dalam segala hal ternyata tidak demikian. Kau seakan tak punya ruang untuk memahami keadaan hatimu dan lagi-lagi perasaan yang tidak bisa kita kendalikan menjadi pemicu tangis-tangis tak berkesudahan.

Sesuatu yang kita takutkan adalah saat bagaimana kita tak siap menerima hal hal yang kau atau akupun tahu itu menyakitkan. Masalah yang rumit, Terluka, kegagalan, kehancuran, kenyataan pahit, Kehilangan, Kepergian dan segala macam yang pernah kau rasa begitu berat kau lalui adalah segala bentuk ujian mengenal kehidupan. Memahami bagaimana takdir Tuhan berjalan.

Sejatinya kita masih memiliki alasan untuk tetap menyukuri dan mengikhlaskan dengan menerima apapun peristiwanya. Kita tidak kehilangan kebahagiaan, hanya saja kita yang lupa cara membentuknya. Kita tidak kehilangan harapan, karena Tuhan selalu membuka jalan bagi tangan tangan yang menyebut dan memohon kepadanya. Kita hanya kehilangan kendali diri. Dari yang seharusnya bisa berbesar hati menjadi lebih mudah menyalahkan hati. Dari yang seharusnya bisa bersabar dan bertawakal memilih tetap mencari cari keadilan dengan membanding bandingkan hidup orang lain. Dari yang seharusnya memaafkan kesalahan sendiri, Menjadi menbodoh bodohi atas semua yang pernah dilalui.

Ketahuilah, seberat apapun masalah dan ujian akan tetap ada. Jika di dalam dirimu sendiri masih bermasalah. Bagaimana mungkin kau bisa menyelesaikan semuanya?

Berdamailah dengan semua keadaan yang kini ada padamu. Percayakan saja bahwa Tuhan memberi ketetapan yang indah pada waktunya untukmu. Percayakan saja bahwa ialah pemilik hati dan yang membolak balikan hati. Di titik rendah sekalipun, hidup harus tetap kita lanjutkan. Karena pada akhirnya kebahagiaan ialah milik mereka yang mampu menbentuknya dari hal hal sederhana. Ini untukku dan yang kini sedang tidak baik dengan dirinya sendiri.
Menangislah secukupnya lalu berdoalah sepanjang usia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar