Feature List

Daftar Isi [Tampil]


Jika berbicara mengenai kindness yang diiringi dengan cinta, saya jadi lebih merasa bahwa happiness yang di dapatkannya udah bukan hedonistic lagi. Tapi memang sebuah kebahagiaan yang Eudaimonic, yaitu kebahagiaan yang bisa mentransformasi diri kita lebih dari apa yang kita bayangkan, kebahagiaan yang udah berhubungan dengan value hidup kita, bersinggungan juga dengan purpose hidup kita bukan cuma sekedar pencapaian tapi juga pemaknaan dan perasaan. 


Ketika kita melihat tahun 2021 ini yang penuh dengan kebaikan-kebaikan yang berarti, bukan cuma kebaikan yang cuma sekedar lewat begitu aja. Happiness nya itu lebih-lebih mendarah daging, lebih tersimpan jauh didalam lubuk hati kita. Perasaan seperti itu jauh lebih lama, dan kalau saya bisa mengutip ya being kind atau menjadi baik terhadap diri sendiri dan orang lain ataupun yang didapatkan dari satu sama lain, tidak hanya tentang diri kita jadi lebih baik kan? Tapi juga bisa bikin kita punya perasaan warm-glow feelings ini mungkin bahasa sederhana nya itu ada perasaan hangat setiap saat. 


Ketika kita mungkin tahun 2022 dihadapkan dengan sebuah challenge hidup atau mungkin tantangan-tantangan yang begitu berat, dan ketika kita mengingat tahun 2021 selama 12 bulan kita sudah bisa melewati banyak hal, dan mengingat kembali pengalaman positif tersebut yaitu bikin kita punya warm-glow feelings, bikin kita punya perasaan hangat bahwa tahun 2022 ya pasti ada kejadian baik juga gitu, akhir tahun ini meskipun kita mungkin berjauhan dengan orang yang kita sayang, bukan berarti kita tidak mungkin bertemu lagi di waktu-waktu berikutnya, nah itu perasaan warm-glow feelings tersebut. Dan dengan kindness yang terjadi di tahun 2021 ini dan kita bisa merefleksikan nya di akhir tahun ini dengan penuh seksama kita jadi merasa bahwa setiap orang itu berarti, kalau di sini bilangnya adalah help us be more socially connected to others. Saya selalu bilang gini ke diri saya sendiri ketika saya merefleksikan kebaikan dari orang lain, saya tahu bahwa merefleksikan kebaikan orang lain jauh lebih susah ya dibandingkan mengingat keburukan mereka gitu. Tapi satu yang bikin saya belajar adalah hidup ini kan sangat singkat dan langka ya bestie dan orang-orang yang hadir di dalam hidup kita ini bukan hadir begitu saja tanpa sebuah kebetulan dan tanpa sebuah upaya. Jadi ketika saya mengingat kebaikan mereka, saya sadar bahwa hidup saya tuh nggak akan mungkin selamanya barengan dengan mereka dan itu yang bikin saya jadi lebih socially connected dengan orang-orang yang menurut saya itu adalah orang-orang yang perlu berhubungan erat dengan saya. Karena kita enggak mungkin kan bisa menyenangkan semua orang dan nggak mungkin juga kita bisa berbuat baik kepada semua orang. Ada batasan-batasan tertentu dalam hidup kita, dimana kita bisa ngasih porsi 50 untuk si A tapi kita hanya bisa ngasih porsi 20 untuk si B dan I think it’s normal, being kindness itu beneran se-magical itu bestie. Secara sadar dan nggak sadar 2021, 365 hari setiap harinya kita tuh pasti melakukan kebaikan atau mendapat kebaikan dengan orang lain. And If you count your blessings, itu banyak banget. 

_

Goodbye 2021, and say Hi to 2022.


1 komentar: